Selasa, 16 April 2013

Thailand - Not Just Simply Gorgeous: Chapter I - The Departure


Selasa, 5 Februari 2013
Pukul setengah 3 pagi alarmku berbunyi, aku bangun. Sama sekali belum packing dan belum beres-beres, padahal pukul 8 paginya kami sudah harus berkumpul di kampus untuk briefing dan upacara pelepasan. Yap, hari ini kami ber 20’an anak akan berangkat ke Thailand, dalam rangka acara Company Visit IMAGAMA (Ikatan Mahasiswa Akuntansi Gadjah Mada). Ini sekaligus jadi pengalaman pertamaku terbang ke luar negeri. Tertantang rasanya untuk mencari pengalaman dan cari tahu kehidupan disana. Selama ini yang aku tahu tentang Thailand itu banyak gajahnya, banyak orang bingung (jenis kelaminnya), makanan Tom Yum, sama filmnya lumayan asik-asik.
Pagi itu akhirnya aku wara-wiri beli bekal makanan, minuman, sarapan, sama keperluan lain yang perlu dibawa. Setelah siap akhirnya aku diantar ke kampus dan sebagian besar teman-teman emang udah pada datang. Pikiran ga bisa tenang, takut ada barang atau dokumen yang ketinggalan. Mungkin emang gara-gara belum pernah pergi sejauh itu sendirian tanpa orang tua.
Setelah ada pengarahan dan pelepasan dari wakil dosen, akhirnya pukul 11 siang rombongan kami berangkat. Pertama-tama kami kira akan berangkat pake bus kecil. Ternyata yang datang adalah mobil mirip colt yang rada panjang. Bener-bener pas dan gabisa gerak lagi setelah diisi belasan anak (soalnya dari sekitar 20 anak, beberapa berangkat dari Jakarta) sama masing-masing tasnya, dan mobil inilah yang akan membawa kami sekitar 16 jam perjalanan ke Jakarta. Tapi mobilnya bisa buat ngecas hape. Sabi!

Rabu, 6 Februari 2013
Sekitar pukul 3 pagi kami sampai di Bandara Soekarno Hatta dan berkumpul sama teman-teman yang tidak ikut berangkat dari Yogyakarta (langsung dari Jakarta). Akhirnya sekitar jam setengah 6 pagi kami berangkat ke Thailand. Di pesawat aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur.
Setelah 3 jam perjalanan, akhirnyaaaa....
Sampai juga di wilayah udara Negara Thailand. Kalo diliat sepintas dari pesawat, tata kotanya tersusun rapih, terkotak-kotakkan gitu, walaupun suasananya tidak jauh berbeda dari kota-kota besar di Indonesia.
Kami mendarat di Bandara Don Mueng, Bangkok. Kemudian kami mengurus data imigrasi dan bertemu dengan tour guide kami, Mr. Franky Dan Ms. Sherry. Setelah itu kami disambut dengan berfoto bersama wanita Thailand yang menggunakan pakaian khas negaranya. Pada jam makan siang, kami makan di foodcourt yang terdapat di Bandara. Ternyata makanan disana murah Broooo. Sistemnya pembeliannya pakai semacem kupon gitu. Nasi + Ayam Crispy 2 macem, kuah, sama sambel harganya cuma 40 Baht (1 Baht = ± 300 rupiah). Ueenak lagi.

<-- Penampakannya nih Sooobb





Ulalaa. Kami tibaaa -->












1st Destination - Gems International Manufacturing Gallery

Tujuan rombongan yang pertama adalah ke Gems International Manufacturing Gallery yang merupakan pusat penjualan berlian dan perhiasan. Selama perjalanan dari bandara ke galeri tersebut, kami diajari berbahasa Thailand dikit-dikit, semisal Halo(sapaan) = Sawaddi krab (Cowo)/ Sawaddi kah (Cewe), Terima kasih = Kobkhun krab, selamat tinggal = La korn krab, dsb. Btw, dikasi tips juga lhoo buat ngebedain mana yang cewe tulen, mana yang jadi-jadian. Hehehehee
Setelah sampai, ternyata dalemnya keren banget, berkilau-kilau semua. Ada proses pembuatannya juga. Tapi sayangnya enggak diijinkan untuk membawa kamera ke dalam galeri, padahal didalemnya buanyak banget dipajang perhiasan, berlian dan semacemnya. Gila Broo, ada yang gede-guede banget permatanya. Tapi ya harganya juga bikin mata silau. Disini aku mendapat suatu realita, udah pasti teman-teman yang perempuan sangat tertarik dan tertuju perhatiannya pada ratusan bahkan ribuan perhiasan berlian yang dipajang dalam galeri tersebut. Sementara aku dan temen-temen cowo yang lain justru lebih kagum ngeliatin ikan hiu kecil yang dipelihara di galeri.

<-- Harus sempet narsis disini!










Setelah dari situ, kami langsung menuju hotel tempat kami menginap untuk 3 hari kedepan. Namanya Metro Resort Pratunam Hotel. Hotelnya lumayan keren, ada beberapa warga Indonesia lain juga yang menginap di hotel itu. Selama kami jalan ke arah kamar kami masing-masing di lantai 3, gatau kenapa didalem hotel bener-bener sepi dan ga keliatan ada orang yang lewat. Padahal lokasi hotelnya itu udah strategis banget, semacem daerah pusat perbelanjaan. Kamar hotelnya lumayan asik. Tapi bodohnya aku adalah aku langsung tidur begitu sampai di kamar hotel, sedangkan temen-temen lain langsung jalan-jalan lagi. Bayemm!!
Waktu aku kebangun, temen-temen udah pada bawa belanjaan dan makanan hasil mereka jalan-jalan. Antara ngiri, kesel, dan menyesal udah terbujuk sama kasur empuk kamar hotel. Saat itu udah pada makan malem waktu aku turun ke lobi untuk makan. Karena aku gamau kalah sama temen-temen yang lain, abis makan malem aku juga jalan-jalan keluar bareng temen-temen yang juga ketiduran. Yang mengagumkan adalah Seven Eleven (Convenience store) disana banyaknya mungkin bisa ngelebihin konter pulsa + warung rokok + tambal ban yang ada di jalan-jalan di Indonesia, yang artinya dimana-mana ada. Yang cuma kepisah jalan raya juga ada.

Sempet ngelewatin Gedung KeduBes Indonesia di Thailand. Tapi waktu itu ga bisa masuk -->








Akhirnya setelah jalan-jalan sekitar setengah jam dan membawa pulang Tao Kae Noi murah (beda 3000 – 4000an rupiah sama di Indonesia), kami kembali lagi ke hotel dan lebih banyak menghabiskan waktu disana mempersiapkan petualangan esok hari yang lebih mencengangkan dan menggemparkan. To be continued…


<-- Lobby Hotel 
Image source: sightseeinggroup.com












Kamar hotel sebelum kami datang -->

Image source: lastminute.com.au









Next Chapter: The Pratunam Incident

Tidak ada komentar: